Upheaval

Upheaval

tumblr_mzesuaIEpt1sjcjt9o1_500

Kyuhyun and Miyoung—The Pretension version | PG-16

“Akan saya copy-kan segera, Nona Hwang. Besok pagi, saya kirimkan pada Nona,” wanita berkepala empat, yang telah memiliki dua putri itu, mengekori langkah Miyoung. Dengan beberapa map beserta ipad di tentengan tangan kanannya, dan beberapa cindera mata pemberian seorang klien di tangan kirinya, dia masih lincah mengikuti langkah cepat Miyoung sepangjang koridor JW Marriott, di jantung kota Shanghai, Cina.

Continue reading

[3] [4] The Pretension

The Pretension_1

Memperhatikan perkembangan terakhir, maaf, aku secara sepihak mengganti cast. Tadinya, aku mengggunakan Jessica sebagai Sooyeon. Untuk bagian ini dan seterusnya, aku menggunakan Hwang Miyoung sebagai pengganti. Once more, I’m sorry.

The [P]retension

Arsvio | Choi Siwon as Andrew, Nam Ryung, Cho Kyuhyun, Hwang Miyoung, and Abigail Choi | PG 16 | Themesong: Monster by Imagine Dragons

  Continue reading

[1] [2] The Pretension

The Pretension_1

The [P]retension

Arsvio | Choi Siwon as Andrew, Nam Ryung, Cho Kyuhyun, Shim Hwayoung, and Abigail Choi | PG 15 | Themesong: Monster by Imagine Dragons

 

Bagian [1]

“Kau pulang larut lagi hari ini?” janda mendiang Choi, Yoonra, meletakkan sendok makannya dan menginisiasi dialog dengan putra semata wayangnya. Wanita yang masih terlihat cantik di usia senjanya yang memasuki 50-an tersebut kali ini memilih mengenakan gaun keluaran Dior bewarna merah hati dengan taburan Swarovski di sepanjang leher gaun yang berpotongan rendah. Keriput samar di kulitnya ketika ekspresi wajahnya berubah tidak terlalu penting dalam bingkai wajah ayu Asia-nya—mata bulan sabit, hidung mungil bangir, dan dagu V. Kali ini dia berbangga menepis olokan bahwa kebanyakan wanita Korea menjalani operasi plastik—karena dia tidak mengubah apa pun pada wajahnya.

Continue reading

[Password] Epilog Behind Those Beautiful Eyes

BTBE end_

Aku memutuskan melakukan proteksi  untuk Epilog “Behind Those Beautiful Eyes”. Proteksi dilakukan karena ceritanya memuat unsur dewasa. Untuk mendapatkan password, silakan:

1. Cantumkan alamat email aktif dan tahun lahir kalian di posting ini atau,

2. Mention @lenterajingga13 dengan mencantumkan uname dan tahun lahir.

Tolong lakukan salah satu saja via email atau twitter, jangan keduanya, karena overlapping hanya akan menghambat. 

Aku akan mengabaikan permintaan password yang tidak mencantumkan dua hal di atas dan hanya meninggalkan review di sedikit part BTBE maupun sekadar komentar sekecap. Aku tidak akan melayani permintaan password via akun pribadi, kecuali untuk rekan terdekat.

BTBE sudah berakhir, epilog tidak akan mengubah apa pun isi cerita. Jadi bagi yang tidak bisa mendapat password tidak perlu khawatir. Tunggu saja fiksi lainnya dariku. 

Aku akan me-RATE UP (like) comment kalian bagi yang sudah kukirimkan password. Sebaliknya, rate down jika kalian tidak memenuhi kriteria.

Sincerely,

Arsvio

[Drabble] The Baby

kyu ahjumma2

The Baby

 Arsvio | PG-16 for language

Weekend—dan aku memiliki beberapa jam sebelum recording. Suatu waktu yang menyenangkan untuk kuhabiskan di apartemen Adelynn—yeah, walaupun untuk sekadar duduk di sofa dan bermain game di PSP-ku. Tidak terdengar sepertinya aku menghabiskan waktu efektif dengan pacarku, tapi menyadari dia beraktifitas di sekelilingku itu cukup meleluasakan dadaku. Ah, terlebih ketika dia lelah untuk mondar-mandir membereskan apartemennya, yang kemudian bergabung denganku di sofa dengan meletakkan kepalanya di pangkuanku—tentu saja momen seperti ini patut ditunggu.

Continue reading

Behind Those Beautiful Eyes [17: End]

BTBE end_

Behind Those Beautiful Eyes [17: End]

Arsvio | Tiffany Hwang Miyoung, Cho Kyuhyun, Choi Siwon | PG-13 | Vanilla Twilight (By Owl City)

Resolution

 

Jemariku saling meremas dengan gelisah, sementara mataku mengamati sosok eomma di sampingku yang berwajah pucat. Kakakku berdiri di depat pintu ruang operasi, yang lampunya masih menyala merah, dengan wajahnya mengejur. Mengangkat tanganku, aku merangkul pundak eomma dan meremasnya untuk memberikan dorongan sekaligus membenamkan kegelisahanku.

Continue reading

Behind Those Beautiful Eyes [16]

BTBE 16

Behind Those Beautiful Eyes [16]

Arsvio | Tiffany Hwang Miyoung, Cho Kyuhyun, Choi Siwon | PG-16 | Hope is A Dream, Cho Kyuhyun

Hope

 

Aku mengatupkan kedua tanganku di depan dada, tubuhku menghadap suatu penanda. Sembari mataku terpejam, pikiranku terus menerus mensugesti diriku sendiri bahwa aku telah sepenuhnya kehilangan calon bayiku. Aku perlu meyakinkan diriku, setiap waktu bahkan setiap menit di beberapa hari belakangan, agar tidak menyerah dengan bujuk kesesatan untuk menguapkan kesadaranku dan memilih bayang-bayang semu yang lebih indah. Kenyataan ini teramat pahit, namun aku harus bertahan untuk menelannya.

Continue reading

Quote

[Password] Kyuhyun’s Diary

Kyuhyun’s Diary hanya suatu draft fiksi sampingan dari Behind Those Beautiful Eyes yang tidak bisa kurampungkan. Daripada berakhir di trash bin notebook-ku, aku memutuskan untuk mempublisnya. Biarkan fiksi itu dinikmati oleh kalian. Oleh karena draft fiksi itu mengandung konten mature, jadi aku memproteksinya.

Password untuk Kyuhyun’s Diary sama dengan password untuk Salvation. 

P.S: aku tidak melayani permintaan pw untuk fiksi ini. Trash bin hanya untuk kalian pembaca BTBE.

Baby Brother

kyunie da pooh

Fanart’s credit: @dancingberry on askwonkyu.tumblr.com 

Baby Brother

Arsvio | Choi Siwon, Cho Kyuhyun featuring Kid!Won, Baby!Kyu | PG-15

 

“Choi Kyuhyun, kalau kau tidak membawa pantatmu ke ruanganku dalam waktu 20 menit,” aku menggerat gigiku dan menekan tinjuku di permukaan meja, “kupastikan menggeret Lamborghini terbarumu.” Telingaku dapat mendengar kebisingan dari seberang jaringan, yang kuduga adalah suara musik yang keras.

Oh, go ahead,” jawab Kyuhyun dengan santai.

Continue reading

Behind Those Beautiful Eyes [15]

BTBE 16

Behind Those Beautiful Eyes [15]

 

Arsvio | Tiffany Hwang Miyoung, Kyuhyun Cho, Siwon Choi | PG-16 for language | After A Minute (Super Junior M)

Her Love

 

Telingaku menegak dengan suara jeritan, yang kukenali sebagai jeritan Jessie, dari dalam ruang inap Siwon. Aku melepas benda yang kubawa dari sarungnya, kemudian merentangkan tanganku ke udara untuk menyiapkan diri. Begitu mataku menangkap sosok yang keluar dari ruang inap Siwon dengan gerak cepat, aku berteriak di ujung tenggorokanku, “Berhenti!”

Continue reading