A Lovely Coincidence [Shot 6]
Mengetuk-ngetukkan pensilku di meja, aku memutar otak untuk memahami buku yang sedang kubaca. Semester pertama kulalui tanpa hambatan berarti dan Januari ini aku akan memasuki semester kedua. Kuputar pergelangan tangan kiriku untuk mengecek waktu. Aku mengerutkan bibir ketika melihat jam digitalku menunjukkan 12.30 pm. Tiga puluh menit lagi, Hyun akan memiliki waktu istirahat. Mengalirkan nafasku dengan desahan cukup kasar, aku bimbang untuk memutuskan apakah akan menemuinya atau tidak.
Sejak Hyun mengajakku berlibur di Korea, sikapnya terhadapku sulit kumengerti. Aku merasa aman ketika dia menggenggam tanganku, merasa terlindungi ketika dia menyelipkan tangannya di pinggangku, dan merasa duniaku terjungkir ketika bibirnya menyapu bibirku. Kutangkup pipiku dengan sebelah tangan saat merasakannya tiba-tiba memanas. Bayangan ciuman terakhir kami di Singapore Flyer terlintas begitu saja di memoriku. Mengibas-ngibaskan tanganku di depan wajah, aku agak menundukkan kepala agar tidak menarik perhatian sekelilingku karena kemungkinan besar wajahku saat ini memerah.